Dalam Trading Forex, pemain harus paham ke arah mana harga akan bergerak dibandingkan dengan saat ini (ketika pemain akan mengambil keputusan beli atau jual). Dengan pengetahuan ini, selanjutnya pemain akan memutuskan apakah akan open sell atau open buy. Berapa poin ia berani menerima kerugian sehingga bisa menargetkan cut loss point. Begitu pula, berapa keuntungan yang diharapkan sehingga berani memutuskan kapan akan keluar saat harga sudah memberikan keuntungan baginya.
Untuk dapat menentukan arah pergerakan harga secara lebih terukur, maka dibutuhkan alat untuk mengukurnya. Saya jelaskan disini "secara lebih terukur" bukan "lebih akurat", karena bagaimanapun juga, tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meramal secara tepat apa yang akan terjadi bukan? Sehingga dengan menyebut "lebih terukur" maksudnya adalah menggunakan alat-alat yang tepat, dengan cara yang tepat pula, dan menggunakannya secara tepat.
Dalam forex trading, alat-alat yang digunakan berbentuk analisa yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal. Masing-masing diterangkan sebagai berikut:
1. Analisa Fundamental
Sesuai namanya, analisa ini didasarkan atas fundamental ekonomi yang berarti menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi valas (mata uang) untuk berubah. Misalnya, ketika Gempa menghantam Jepang, semua orang berpikir bahwa perekonomian Jepang akan tertekan bahkan kolaps. Jepang akan membutuhkan mata uang asing untuk membiayai berbagai tindakan penyelamatan ekonominya. Kebutuhan akan mata uang asing oleh Pemerintah dan Lembaga bisnis di Jepang meningkat, maka harga valas juga meningkat, misal USD/JPY. Begitu pula jika ada pengumuman pemerintah yang dapat mempengaruhi nilai mata uang suatu negara, akan digunakan para pelaku untuk memprediksi pergerakan harga mata uang negara tersebut. Sebenarnya, begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. Namun untuk mempelajarinya harus masuk fakultas ekonomi dulu he...he..karena itu pula, saya lebih menyukai analisa berikutnya dibawah ini.
2. Analisa Teknikal
Analisa ini adalah salah satu contoh penggunaan statistik bilangan besar untuk memprediksi harga. Perubahan harga secara implisit menunjukan perubahan perilaku/pola manusia untuk menggunakan uangnya. Seperti kita tahu, manusia sering kali mengulangi tindakannya pada periode tertentu. Contoh paling riil adalah Fashion. Coba renungkan, berapa kali fashion yang pernah "in" pada suatu masa, di masa berikutnya kembali menjadi topik hangat. Begitu pula lagu-lagu yang menjadi "hits" pada masa lalu, biasanya akan kembali ke puncak tangga lagu karena direkam ulang, modif atau bahkan di-remix oleh penyanyi lain. Hal ini juga terjadi pada perilaku manusia dalam forex trading. Mereka akan mengulang kembali tindakan-tindakannya berdasarkan apa yang terjadi di pasar, dan biasanya, pergerakan harganya akan berulang kembali. Nah dengan menganalisa hal-hal mengenai "Pengulangan" inilah, ditambah dengan hukum demand-supply, analisa teknikal dikembangkan.
Secara sederhana, jika harga terlihat sedang naik, maka pelaku trading akan mengambil posisi open buy, yang berarti dia melakukan pembelian forex pada poin yang ditentukan saat ini. Sebaliknya jika harga sedang turun, posisi yang diambil adalah open sell. Intinya, posisi apapun yang diambil, harus diperoleh harga sell > harga buy, karena rumus ini berarti profit. Jika harga jual lebih rendah dari harga beli, tau sendiri kan berarti rugi?
Untuk lebih lengkap mendalami kedua analisa tersebut diatas, coba lihat link berikut: